Kamis, 11 Oktober 2012

Jeritan Hatiku Yang Terobati

Ini adalah kisahku yang selama ini tidak bisa aku lupakan sedikitpun.. ingin rasanya melupakan tapi tidak bisa…. Dari kecil hingga dewasa, perjalanan hidupku begitu sangat panjang dan melelahkan bagi ku. aku belum pernah mendapatkan kebebasanku. Aku punya 6 saudara, tiga saudara kandung satu ibu, dan tiga saudara kandung bukan satu ibu. Pada waktu aku berusia 4 tahun aku sudah tidak bisa merasakan kasih sayang dari ibu kandungku. Ibuku telah meninggal setelah melahirkan adikku. Ibuku telah meninggalkan ketiga buah hatinya juga meninggalkan ayah. Ketika aku melihat ayah meneteskan air mata, aku malah tidak memahami apa yang sebenarnya terjadi. Orang-orang disekitar ku pun berusaha menutupi apa yang sebenarnya terjadi. Waktu demi waktu terus berjalan, hari demi hari terus berganti, bulan pun terus berganti
ayah,kakak, aku dan adikku hanya menjalani hidup berempat. Ayah berperan sekaligus menjadi ibu bagi kakak, aku dan adikku. Tapi terkadang ada nenekku, ada bude ku terkadang ada juga para tetangga yang merawat kami bertiga. Sehingga tibalah waktunya ayahku di perkenalkan dengan seorang wanita yang akhirnya menjadi ibuku. Awal semua ini ku jalani dengan apa adanya, serta merasa kan kebahagiaan, namun ketika aku memiliki tiga adik lagi aku merasakan bahwa aku telah kehilangan kebahagiaanku. Rasa kasih sayang untukku pun mulai menjauh dari ku. Kadang aku merasa sakit sekali didalam hati ini,ketika ketidak adilan mulai aku rasakan, rasanya aku ingin menjerit sekeras-kerasnya memanggil nama Ibuuuuuuuuuu,,,,,,,,,, tapi aku berusaha menutupi itu semua dengan tingkah laku yang nakal., itulah pelampiasanku sewaktu aku kecil. Ketika aku remaja dan menuju ke dewasa aku pun menutupi luka hatiku dengan keceriaan, dan mencoba menerima apa yang akan menjadi takdirku. Hati ku mulai merasakan sakit didalam hati ini ketika ayahku selalu tidak mengizinkan apa yang ingin aku lakukan. Setiap aku inginkan sesuatu selalu ayahku bilang “sudahlah kamu mengalah, adik kamu ini masih banyak”. Jawaban yang sebenarnya tidak bisa ku terima. Aku ingin ikut pramuka tidak boleh, tapi adikku ikut pramuka, ayah wellcome. Kenapa? Dan masih banyak yang lain. Bathinku rasanya teriris –iris seperti daging yang dipotong-potong dadu. Hik..hik..hik. tangisan ini hanyalah didalam hati sebegitu sakitnya sampai tak bisa terungkapkan. Selain itu apa yang aku lakukan selalu salah menurut ayahku. Tapi aku tidak pernah lupa dengan kerja keras ayahku sebagai seorang ayah yang mencari nafkah buat aku dan saudara-saudaraku. Akhirnya akupun mengorbankan apa yang aku impikan dan inginkan demi menuruti ayah ku, itu pun demi adik-adikku. Tapi aku terkadang melihat kakakku, kenapa dulu kakakku tidak seperti aku, apa yang di inginkan selalu terpenuhi. Rasanya sakit sekali ya Allah. Namun kujalani itu semua dengan penuh suka cita, kadang aku menangis sendiri tanpa ada seorang-pun yang tau. Hanya Engkau Ya Allah Yang Maha Tahu. Hingga akhirnya seseorang datang dalam kehidupanku ketika aku terus dipaksa kedua orang tuaku dan saudara-saudaraku untuk mencintai orang yang tidak pernah aku cintai. Seseorang yang awalnya tidak aku perdulikan tapi kini sangatlah aku perhatikan. Dia lah yang telah menjadi dewa penolong bagiku dari tekanan bathin yang selama 15 tahun ada dalam hatiku, menggerogotiku seperti penyakit. dialah yang kini menjadi pendamping hidupku yang selalu ada di setiap malamku, di setiap sakitku, di setiap aku menangis dialah yang menghiburku, dialah yang selalu menasehatiku ketika aku salah, selalu mendukungku ketika aku ingin melakukan sesuatu, dan selalu memberiku semangat ketika aku sedang jatuh dan putus asa. dialah pula yang telah merubah jeritan hatiku menjadi sebuah Ungkapan indah dan lembut untuk ibuku. Dewa penolongku adalah orang yang spesial buatku yang dikirim oleh sesuatu yang teristimewa (Allah SWT), dia yang kini menjadi orang yang telah mengobati luka yang mendalam di hatiku,yang selalu mendukungku setiap saat, dialah Suamiku.

1 komentar:

  1. setiap orang pasti mempunyai cerita dan jalan hidup yg berbeda2 mbak telah melewatinya dengan baik, Alhamdulillah..........
    titip link saya http://tizara42.blogspot.com di grup IIDN saya pake nama Tini Djajadi

    BalasHapus